A Journey To The Capital City Of ‘Telor Asin’ Of The World. Part 2.
08.43![]() |
Welcome to Brebes "The Capital City Of 'Telor Asin' Of The World". Sumber: www.keepcalm-o-matic.co.uk |
Di
bagian pertama saya udah share
tentang telor asin tasting, wisata
kuliner, wisata nanam bawang, dan wisata mangrove
di Brebes, sekarang di part ke-2 ini
saya mau lanjutin petualangan saya di di ibukota telor asin dunia ini. Cekidot.
Berjarak
kurang lebih dua jam (55 km) perjalanan dari kota Brebes ke arah selatan, Kalibaya
Park yang berlokasi di Puncak Gunung Malio, Desa Pasir Panjang, Kecamatan
Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini adalah salah satu destinasi “mengejutkan”
di Brebes.
Buat penikmat aktifitas yang agak menantang adrenalin, bisa coba
off road, naik motor trail, atau sky swing ~ berayun di ayunan yang
diikat ke dahan pohon yang bertengger di bibir tebing lalu badan kita didorong ….
Wuuuuuzzzzzz … badan serasa terbang di angkasa. Kalau sukanya cuma nikmatin
pemandangan sambil pegangan tangan dan mandangin si dia, ihiiiiiy’, bisa banget
lah!
![]() |
Nge-trail. Sumber: Arief @ariefpokto |
Tapi untuk bisa mencapai kalibaya ini harus melalui perjuangan
loh. Perjalanannya menempuh area berpanorama indah tapi sekaligus bikin
deg-degan. Kami harus lewat bukit, gunung, jalanan berliku dengan tikungan
tajam dan tanjakan dengan kemiringan 75 derajat, belum lagi kiri kanan jurang. Streeeees!
Jantung ampir copot secopot-copotnya. Dan, begitu sampe di Kalibaya, rasanya
pengen sujud syukur. Nggak sia-sia lah merem melek sambil jampi-jampi kek dukun
biar selamat sampe tujuan. Karena, begitu sampe dan liat pemandangannya,
wuiiih, breath taking banget.
![]() |
Sumber: Pribadi |
![]() |
Kalibaya Park. Sumber: trelepnews.id |
Dari puncak gunung kita bisa liat hamparan hijaunya hutan,
perbukitan dan waduk Malahayu. Keceeeee! Pokoknya instagramable banget! Nggak kalah dari Tebing Keraton di Bandung
yang kesohor itu atau Kalibiru di Kulon Progo yang lagi ngehits.
So, kalau mau berwisata ke
area ini jangan nyampah. Traveler keren
nggak buang sampah sembarangan. Make sure
kendaraan, motor/mobil, dalam keadaan prima. Kapasitas mobil jangan overload alias berlebihan tar
empot-empotan naiknya cyiiin. Yang nyetir pun harus yang lihay, berpengalaman di
jalur tanjakan curam dan belokan tajam, dalam kondisi prima, dan nggak
jantungan. Jantung sopir copot ya selese hidup lo!
(Bukit) Panenjoan Salem
Nah,
ini juga nggak kalah kece dari Kalibaya Park. Berjarak urang lebih 7,6 km dari
Kalibaya Park, berlokasi di Dusun Babakan Desa Wanoja Kecamatan Salem, Panenjoan
adalah surga bagi penikmat landscape pegunungan,
hamparan lembah hijau diselimuti kabut atau awan dan tempat yang oke banget
untuk nikmatin sunrise. Cantik. Mengingatkan
saya dengan tempat serupa yang pernah saya kunjungi di Bandung utara, Tebing
Keraton.
![]() |
Sunrise di Panenjoan. Sumber: imgrum.net |
![]() |
Panenjoan. Sumber: anekawisataseru.blogspot.com |
![]() |
Sumber: imgrum.net |
![]() |
Sumber: ngadem.com |
![]() |
Dua pekerja bertopi hijau di Panenjoan. Sumber: pribadi |
Panenjoan berasal dari kata ‘tenjo’
yang dalam bahasa Sunda berarti lihat. Nah, panenjoan berarti tempat untuk
melihat. Melihat apa? Melihat pemandangan indah.
Kawasan perbukitan seluas kurang lebih tiga hektar ini sekarang
lagi naik daun banget sebagai tujuan wisata di Brebes. Tinggal bayar tiket
masuk Rp5000, parkir kendaraan Rp2000, kita pun bisa menikmati ‘sorga dunia’.
Ada banyak bangku kayu disediakan entah untuk duduk-duduk santai
atau untuk spot foto, bahkan ada yang
lengkap dengan cangkir dan poci tanah liat cantik bair foto kita makin cantik
dengan gaya ngeteh ala ala. Tapi spot
foto terbaik adalah di gardu pandang.
Ada beberapa gardu pandang yang sengaja disediain buat nikmatin
pemandangan. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Pastinya gardu pandang
berbayar jadi tempat paling kece buat berfoto. Ada yang bulet, ada juga yang
bentuknya kaya hati. Nah buat yang lagi jatuh cinta dan mencari cinta cocok
banget nih berfoto di gardu pandang berbentuk hati ini. Tinggal bayar lima ribu
perak, termasuk asuransi lalu naik dan foto, deh. Buat yang masih jomblo atau
lagi galau dan patah hati, boleh juga naik. Siapa tau dilirik sama akang-akang
yang jagain.
![]() |
Gardu pandang berbentuk hati, Sumber: www.pictaram.com |
Kalau mau lama-lama di kawasan ini, ada homestay murmer di desa sekitar dari mulai Rp50.000/malam/orang
udah termasuk sarapan. Cobain deh, siapa tau bisa kenalan sama kembang desa. Ihiiiiiy!
Too bad! Saat saya jalan-jalan
kemari lagi turun hujan. Langit berawan. Kelabu. Akh, nggak asik banget! Untung
ada warung jadi bisa berteduh sambil ngupi buatan teteh cantik penjaga warung. Eaaaaa!
Ranto Canyon
Buat
yang suka wisata air dari mulai ciprat-ciprat cantik ala peri dari khayangan
sampai yang lebih menantang seperti arung jeram maka Ranto Canyon ini wajib
kamu kunjungin. Tapi aktifitas andalan di Ranto Canyon ini adalah body rafting.
![]() |
Body Rafting. Sumber: brobali.com |
Untuk bisa menikmati petualangan
seru di Ranto Canyon yang hanya berjarak 1,7 km dari Panenjoan ini, pengunjung
bisa milih beberapa jenis paket dari mulai Rp50.000 hingga Rp150.000. Dan,
untuk body rafting, terlebih dahulu harus
jalan kaki menelusuri jalan setapak sepanjang 200 meteran melewati hijaunya
hamparan padi lalu ‘nyemplung’ dan body
rafting sepanjang, kurang lebih, 700 meter melalui jernihnya air Sungai
Cigunung dengan melewati tebing, yang mengapit sungai, setinggi 10-20 meter. Untuk
kembali ke meeting point kita harus
kembali jalan kaki. total durasi yang kita tempuh adalah kurang lebih 2,5 jam.
![]() | ||
Menuju Ranto Canyon. Sumber: cicihrahayu7.blogspot.com
|
Ranto Canyon ini ada di Desa Winduasri, Kec. Salem, Kab. Brebes,
Jawa Tengah. Kabarnya Ranto Canyon ini landscape-nya perpaduan antara Grand Canyon di
Amerika Serikat dan Green Canyon di Pangandaran. Sayang, selain karena waktu
yang nggak memungkinkan dan derasnya hujan sehingga terlalu beresiko, kami harus
skip kunjungan ke Ranto Canyon ini. Aargggggh!
Tandanya harus balik lagi ke Brebes euy!
Panorama Sawah
Satu
yang sangat saya nikmati dari perjalanan di kawasan dataran tinggi di selatan
Brebes ini adalah pemandangan sawah yang ciamik! Nggak usah jauh-jauh ke Bali
buat nikmatin sawah subak, di Brebes juga ada, tepatnya di Dusun Brak Desa
Salem Kec. Salem.
![]() |
Sumber: Pribadi |
Batik Salem
Brebes
juga punya ‘kampung’ batik loh. Kampung para pengrajin batik ini berlokasi
sekitar 5,4 km dari Kalibaya. Kami berkesempatan mampir ke rumah salah satu
pengrajin batik yaitu Ibu Tarkinah di Jl. Gancip, RT 4 RW 4, Desa Bentar, Kec.
Brebes, Jateng.
![]() |
Ibu Tarkinah. Bu ini kainnya Superman ya? Curiga Superman aselinya dari Salem. Sumber: Pribadi |
Pas kami berkunjung, Ibu Tarkinah lagi sibuk ngebatik. Tangannya masih belepotan pewarna. Untung
mukanya nggak belepotan. Tapi meskipun lagi sibuk, Ibu Tarkinah tetep nyambut
kami dengan ramah dan antusias. Dari cerita Ibu Tarkinah akhirnya saya jadi tau
kalau batik Salem gampang dikenalin karena punya ciri khas.
“Pokonya mah ciri khas
batik salem ada bebeknya, ada telornya karena emang itu mah ciri khas Brebes. Pan
penghasil telor asin dan banyak bebek. Terus ada pohon kopi dan biji kopi
karena di pegunungan sekitar Salem banyak kebun kopi. Tah kalo ini hurup “S” mah ikon Salem,” jelas ibu Tarkinah
dengan logat Sunda yang kental.
Eh logat Sunda? Iya meskipun Brebes itu termasuk Propinsi Jawa
Tengah tapi di kawasan Salem ini banyak yang bisa bahasa Sunda karena pada masa
lampau, daerah Salem termasuk dalam wilayah kerajaan besar di tatar Sunda yaitu
Kerajaan Galuh dan Kerajaan Padjadjaran. No
wonder penduduknya berbahasa Sunda termasuk Ibu Tarkinah.
Dari penjelasan Ibu Tarkinah juga akhirnya kami tau tentang penggunaan
bahan pewarna. Ada yang menggunakan bahan kimiawi tapi banyak juga yang
menggunakan pewarna alami dari alam sekitar seperti dari pohon/dedauanan; mahoni,
kopi, julit jengkol, daun jati, mangga, dll.
![]() |
Pengrajin Batik Salem. Sumber: Pribadi |
Rata-rata sehelai kain batik buatan tangan itu dibandrol seharga
Rp250.000 – Rp500.000 tergantung motif dan bahan. Waaah ini murah loh dibanding
batik buatan daerah lain. Jadi, kalau mau borong batik atau belajar membatik
ala Salem silahkan mampir langsung ke Desa Bentar. Atau coba hubungi Ibu Tarkinah
di nomor 085225113287’. Karena Ibu Tarkinah ngakunya gaptek (deuh, jujur banget si ibu teh) dia cuma bisa telpon-telponan aja,
kalau watsap (wa) silahkan hubungi putrinya, Dewi, di nomor 083844336231.
Demikian petualangan traveler modis ke Brebes. Sumpah nggak nyesel
traveling ke Brebes. Brebes seru!! Ke
Brebes yuk?
Perjalanan asyik di awal tahun 2017 ke Brebes ini semoga menjadi
titik awal untuk perjalanan-perjalanan seru lainnya sepanjang tahun 2017 dan
tahun-tahun berikutnya. Aminnnnnn! Mari kita explore, lestarikan serta jaga budaya dan alam Indonesia karena Indonesia
itu adalah salah satu bagian terindah dunia. Trust me!
Coming up next, traveler modis jalan-jalan ke kota Bandung buat ngerasain glamping a.k.a glamorous camping alias kemping mewah. Kek gimana sih kemping mewah
itu? Stay tune as I’ll be right back!
#explorebrebes #exploreindonesia
#pesonaindonesia
13 komentar
Hayoookkkk kita ke ranto canyon!!
BalasHapusMauuu bangeeeeet
HapusBena lupa kalo ranto canyon punya tempat semenarik itu. Hahaha.
BalasHapusIyaa ben. Sayang kita ga sempet mampir ke ranto canyon.
HapusDuh, mas Idfi sukses bikin saya pengen liburannn...
BalasHapusYuuuk mba zataaaa berlibur ke brebes ;)
HapusBrebes biasanya terkenal bawang merahnya ya...sama agak ngapak2 juga disana
BalasHapusIyah betul org brebes kalo ngomong ngapak2. Dan yup bawang merah bertebarannnnn
HapusIyah betul org brebes kalo ngomong ngapak2. Dan yup bawang merah bertebarannnnn
HapusWah ternyata banyak tempat kece di Brebes... lengkap nih kayaknya klo mau kulineran enak ma wisata keren ga usah jauh2.. ke Brebes dulu bisa lah yaa.
BalasHapusIyaaah di brebes ternyata banyak yg bisa dikunjungin. Ayooo cuuuus ;)
HapusTulisan menarik dikemas dengan apik pada blog yang menawan..mohon kesediaan mampir di blog saya dan meninggalkan jejak komentar untuk tulisan saya ini http://charlesemanueld.blogspot.co.id/2017/01/teman-terbaik-membidani-ekspresi-diri.html
BalasHapusTerimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak ;)
HapusSaya siap meluncur ke blogmu gan.